Pacu Jalur Memikat Wisatawan

97pacujalurrr

 

Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.

Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur. Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.

Para wisatawan yang berkunjung ke festival ini juga dapat mengunjungi obyek-obyek wisata lainnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi penyelenggaraan acara ini, seperti Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Wisata Sentajo yang menyimpan warisan rumat adat tradisional zaman dahulu. 

Es Kepal Milo Fenomenal

ada pemandangan menarik di beberapa sudut jalan Jakarta: penjual es kepal Milo. Yang punya modal agak banyak, biasanya memasang tenda ukuran 2 X 3 meter, dengan baliho berdiri bertuliskan es kepal Milo. Yang punya modal pas-pasan, asal ada meja dan wadah untuk topping pun jadi.

Awalnya, es kepal Milo datang dari Malaysia. Sekadar intermezzo, bagi yang sudah pernah mencoba Milo produk Malaysia, tentu tahu bahwa rasanya sedikit lebih superior ketimbang Milo produksi Indonesia. Sepasang suami istri bernama Saed Lamin dan Shariah Hashim dari Kuala Kangsar, Perak, yang disebut-sebut sebagai pencipta ais kepal Milo ini.

Seperti ditulis oleh Suara Perak, Saed dan Shariah butuh empat bulan untuk menyempurnakan resep es kepal Milo. Ide awalnya datang dari Shariah.

“Awalnya istri terpikir untuk membuat es kepal yang diserut halus dan dituangkan Milo dan susu. Awalnya kami minta keluarga dan kawan untuk mencobanya, minta pendapat apa yang lebih dan kurang,” kata Saed.

Kreasi baru ini ternyata mengundang perhatian banyak orang. Kemudian video tentang es kepal Milo ini naik ke YouTube, dan seperti sudah diduga: viral. Indonesia pun turut menyambut gembira fenomena minuman sekaligus kudapan yang berbentuk es serut dikepal, lalu disiram saus Milo nan kental.

Tentu saja, pada akhirnya, es kepal Milo akan bernasib sama seperti para pendahulunya: viral, untuk kemudian perlahan ditinggalkan, dan mulai dilupakan. Sudah ada banyak jenis minuman yang bernasib seperti itu. Mulai Pop Ice, Capucino Cincau, bahkan Thai Tea. Namun di bulan puasa ini, es kepal Milo masih tetap populer karena usia yang terbilang baru. Lagipula, memang enak rasanya berbuka puasa dengan sesuatu yang dingin dan manis. Es kepal Milo memenuhi syarat itu.

 

cara-membuat-es-kepal-milo

 

Sejarah santapan es bahkan bisa ditarik sejak 3.000 tahun lalu. Orang-orang di Cina di masa itu biasa mencampur salju dengan buah-buahan dan bir. Tak hanya itu, di Persia ada kudapan es bernama sharbat yang kelak diserap menjadi sorbet —istilah yang dikenal luas untuk menyebut kudapan berupa es dengan pemanis.